"sedikit demi sedikit tidak akan bertambah sedikit"Mungkin peribahasa tersebutlah yang seharusnya diketahui untuk diketahui sang Pemberi Jasa Travel Sepeda Motor(baca: ojeg) pada kisah berikut ini. Mengapa demikian? Lanjutkan saja bacanya bung!
Suatu hari di pinggiran kota Jakarta tinggalah seorang mahasiswa yang malas namun cerdas. Sebut saja namanya Ginanjar atau biasa dipanggil Ali (kok gak nyambung sih?). Dia tinggal di sebuah kosan kumuh yang terletak agak jauh dari kampus serta minim kendaraan umum.
Waktu itu hari Kamis dan hari sangat panas. Maklumlah sudah 5 hari sang Ibukota tak kunjung menunjukkan awan mendungnya. Jam menunjukkan pukul 10.25 ketika Ali melihat ke handphone Nokia 7610 miliknya yang sudah usang. Lagi-lagi si pemalas ini bangun keisangan akibat malam sebelumnya ia dan teman-temannya bergadang memainkan PES 2011.
- fotokopi tugas fisiologi unggas
- balikin buku ke kosannya Silvi
- makan siang di kantin "Roni", sekalian lunasin utang yg terus menumpuk
- soalt zuhur, trus kuliah dasar2 produksi jam 1
Segeralah ia bergegas. Tanpa mandi maupun cuci muka, spontan saja ia mengganti kaus jersey club sepak bola AC Milan dengan kemeja kotak-kotak murah yang di belinya ketika baru lulus SMP. Setelah memasukkan semua barang-barangnya diapun langsung mengunci pintu kamar dan berjalan meninggalkan "Wisma Ceria" yang tidak seceria penghuninya.
Seperti yang diceritakan di awal, akses dari kosan Ali untuk ke kampus agak sulit, terutama bagi para mahasiswa bernasib malang yang tidak punya motor maupun skill mengendarai motor seperti Ali ini. Jarak ke kmapus dari kosan sekitar 1,3 km. Angkot yang lewat pun jarang. Setelah berjalan sekitar 50 meter barulah para mahasiswa bisa menemukan pangkalan ojeg.
Saat itu hanya tersisa satu orang tukang ojeg muda yang sedang menghisap Djarum Super dengan nikmatnya. Dia duduk menyamping di atas Honda Revo yang cicilannya belum lunas. Di spion dan di depan jok terdapat 2 buah helm catok yang sudah belel dan bau. Mau tidak mau Ali menumpangi motor pria berkumis tebal itu.
Terlintaslah bisikan setan di benak Ali untuk menipu si ojeg itu, dan disinilah benang merah cerita ini akan dimulai....
Ali : "bang ,kalo dekat berapaan bang?"
Ojeg : "dekat mah 2000 aja de, kalo jauh mah bisa 5000an lah"
Ali : "yaudah, deket doang kok, ke fotokopian depan bang hehe"Ojeg : "siap bos!"
brrrmmmm......... si tukang ojeg ngebut
Sesampainya di fotokopian
Ali : "bang tunggu bentar, abis ini saya mau ke tempat lain"
Ojeg : "okay!"
1 menit kemudian....
Ali : "sekarang ke kosan temen saya bang, deket warteg Pak MarnoOjeg : "wateg Pak Marno? hayu dah!"
3 menit kemudian..
Ali : "nah terakhir nih bang anterin ke kantin mas Roni yah"
Ojeg : "sip!" (hehe nih orang bolak-balik terus, rejeki nomplok dah gue!)
dan sampailah mereka di tujuan.....
Ali : "ok jadinya brapa bang?"
Ojeg : "6000 aja deh de"
Ali : "hah? gak 2000 aja bang?"
Ojeg : "yaelah, orang tadi si ade bolak-balik terus! ya jadi mahal atuh"
Ali : "tapi kan tadi deket-deket bang jaraknya?"
Ojeg : "maksudnya?"
Ali : "yaelah gitu doang masa gak ngerti? kalo naik ojeg bolak-baliknya jauh-jauh, jadi makin jauh kan?"
Ojeg : "iya, terus?"
Ali : "jadi kalo bolak-baliknya deket-deket berarti jaraknya makin deket juga dong? harusnya malah makin murah atuh bang? " #penuh keyakinan
Ojeg : "waduh? tapi kok???" #wajah pasi
Ali : "udahlah 2000 aja, malah harusnya kan seceng aja kali! orang jaraknya makin deket" #menegaskan
Ojeg : "oh iya yah, bener juga yuah??, yauda makasi yah de!" #setengah bingung
Ali : "sama-sama bang!"
Kemudian pergilah si tukang ojeg beserta tampangnya yang nampak bodoh. Bersamaan dengan itu Ali tersenyum bengis ala Joker, sambil tertawa bervibrasi didalam hati. Berhasil mengkeledaikan seorang tukang ojeg telah menjadi salah satu dari sedikit prestasinya selain memenangkan lomba kelereng sewaktu 17an di SD dulu.
Seandainya dulu si tuakng ojeg masih SMA tidak mengobrol pada saat guru Fisika menerangkan bab besaran skalar dan vektor. Maka ia akan menyadari bahwa jarak ialah besaran skalar yang tidak memiliki arah sehingga tidak memilki deret negatif. Tidak seperti besaran suhu yang berprinsip "panas tambah panas tentu bertambah panas".
TAMAT
hm..lumayan menginspirasi.
BalasHapusthat's why kali kenapa ojek jauh-deket Rp.2000.-
Lanjutkan menulis nel!
BalasHapusdemi nel gw akhirnya sadar kegunaan lain fisika selain untuk tamiya
BalasHapusgw pun baru sadar -.- keren nel ! :D
BalasHapus